Menyusuri Jembatan Tukad Bangkung

mengenal jembatan tukad bangkung sekaligus menyusurinya bersama bunda dan keia.
sekilas tentang jembatan tukad bangkung seperti yang saya kutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Tukad_Bangkung




Jembatan Tukad Bangkung di Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, Indonesia, diresmikan penggunaannya pada 19 Desember 2006. Jembatan yang menghubungkan tiga kabupaten, masing-masing Badung, Bangli, dan Buleleng itu menjadi jembatan terpanjang di Bali dan diklaim sebagai tertinggi di Asia.
Jembatan Tukad Bangkung mempunyai panjang 360 meter, lebar 9,6 meter, dengan pilar tertinggi mencapai 71,14 meter, dan pondasi pilar 41 meter di bawah tanah. Jembatan itu berteknologi balanced cantilever, dengan perkiraan usia pakai selama 100 tahun.
Dengan alasan supaya tidak mengurangi pemandangan di sekitarnya, jembatan itu tidak dibangun dengan atap di atasnya. Konstruksi jembatan itu diperkirakan tahan terhadap gempa hingga 7 skala Richter. Jembatan itu menggantikan jembatan lama yang letaknya berada 500 meter di arah selatan Jembatan Tukad Bangkung.Diperlukan dana Rp 49 miliar lebih untuk membangun jembatan itu. Dana itu berasal murni dari APBD Provinsi Bali, dengan sistem multiyears sejak tahun 2001 lalu. Pembangunan jembatan itu sekaligus memangkas jarak di jembatan lama sepanjang 6 kilometer.

untuk mencapai ini harus uji nyali terlebih dahulu karena jalur yang saya lewati bersama keluarga sesuai petunjuk mbah google yg katanya lebih dekat ternyata sempat menciutkan nyali, tanjakan yg super curam, jalan yang bebatuan dan melewati hutan belantara bangli, alhamdulillah bisa melewati rintangan bersama si juke yg awalnya saya pikir ini mobil tidak bisa menanjak dan was2 kalau ada mobil diarah yg berlawanan, jalan cukup satu mobil dan sebelah kanan jurant :(.

keia sempat mengajak untuk menyusuri jembatan dari ujung ke ujung biar sehat katanya.
selepas ini lanjut ke daerah galian c klungkung, next story release sambil nunggu waktu luang......
 
Share on Google Plus

About Ainur Ras

0 comments: